Jumat 19 Jun 2020 06:46 WIB

Kiriman Paket Daging Babi ke Keluarga Muslim Menuai Kritik

Lebih dari 3 juta kotak makanan atau 290 ribu makanan dalam sepekan telah dikirim.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kiriman Paket Daging Babi ke Keluarga Muslim Menuai Kritik (Ilustrasi)
Foto: EPA/DAVID HECKER
Kiriman Paket Daging Babi ke Keluarga Muslim Menuai Kritik (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Pemerintah Inggris dinilai tak sensitif secara budaya dan moral setelah mengirim sosis dan daging babi ke keluarga-keluarga Muslim selama pandemi virus corona. Pemerintah Inggris mengirim  produk-produk daging babi termasuk kacang dan sosis kaleng serta sup lentil dan daging yang dilarang bagi umat Islam ke rumah-rumah Muslim yang paling berisiko terdampak Covid-19.

Produk-produk dengan nilai kontrak sebesar 104 juta poundsterling itu dijalankan oleh perusahaan swasta. Bakso kaleng dan ayam Fray Bentos termasuk dalam paket yang dikirim untuk orang-orang yang tak bisa keluar rumah karena virus corona. Mereka termasuk komunitas Muslim, Sikh, dan Yahudi yang kebanyakan hanya mengonsumsi daging yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan agama mereka. 

Politisi dari Partai Buruh, Imran Hussain, mengkritik pengiriman paket-paket itu ke keluarga Muslim. Ia mengatakan, konstituennya menjadi yang paling rentan. Menurut Imran, mereka harus memilih antara makanan dan keyakinan agama atau etika mereka.

"Saya ingin penjelasan bahwa ini tak bisa diterima dan sangat tak sensitif bagi komunitas agama kita. Dikirimkan produk-produk ini bukan hanya tak peka secara budaya dan moral, memaksa orang dalam posisi paling rentan memilih antara mengompromikan keyakinan agama yang dianut dan makanan, melainkan juga bentuk lain dari rasisme struktural dan yang dilembagakan dalam masyarakat di mana pandangan minoritas tak dianggap sama sekali atau tak cukup signifikan untuk intervensi," kata Hussein seperti dilansir the Guardian pada Jumat (19/6). 

Makanan itu dikirim pada orang-orang yang dianggap sangat rentan secara klinis karena kondisi kesehatan. Orang-orang itu tak bisa meninggalkan rumah dan tak dapat mengandalkan bantuan keluarga ataupun teman.

Lebih dari 3 juta kotak makanan atau 290 ribu makanan dalam sepekan telah dikirim Pemerintah Inggris berdasarkan kontrak dengan pedagang besar Brakes and Bidfood yang telah dimulai akhir Maret. Produk lain dalam paket tersebut meliputi kopi, teh, biskuit, sereal, buah, kentang, pasta, saus pasta, ikan kaleng, dan sayuran kaleng. Produk daging terdiri atas empat atau lima kaleng, atau porsi signifikan dari makanan pekanan seseorang.

Hussain diberi tahu tentang masalah ini ketika sebuah kelompok masyarakat di daerah pemilihannya di Bradford East mengamati lusinan kaleng produk daging yang belum dibuka pekan ini. 

Sementara itu, komunitas sosial Bradford Moor Pass mengatakan, mereka mengumpulkan lebih dari 40 kaleng daging dalam satu hari. Warga tak ingin mengeluh atau tidak berterima kasih, tetapi juga tidak ingin barang-barang itu menjadi sia-sia.

Perwakilan Bradford Moor Pass mengatakan, pihaknya menghubungi Bidfood yang mengirim kotak-kotak itu. Bradford Moor Pass pun memperoleh informasi bahwa produk makanan itu sama semua dan tak ada alternatif vegetarian atau makanan halal. 

Di sisi lain, pihak Bidfood menyatakan tugasnya hanya mengepak dan mengirimkan kotak-kotak. Sementara itu, isi paket merupakan kewenangan pemerintah. Bidfood adalah salah satu pedagang grosir makanan terbesar di Inggris. Bidfood mendapat kontrak pemerintah senilai 104 juta poundsterling pada Maret bersama dengan distributor lainnya, yakno Rem. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement