Jumat 07 Aug 2020 17:55 WIB

Sejumlah Wilayah di Tasikmalaya Mulai Dilanda Kekeringan

Masyarakat harus membeli air bersih dengan harga Rp 3.000 per 30 liter air. 

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Aparat kepolisian mendistribusikan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (7/8).
Foto: Dok Polsek Cineam.
Aparat kepolisian mendistribusikan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya mulai mengalami kekeringan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, wilayah yang mulai mengalami kekeringan di antaranya Kecamatan Mangunreja, Sukaraja, Cineam, dan Karangjaya. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan distribusi air bersih dari beberapa wilayah. Namun, belum seluruh wilayah dapat dilayani untuk pendistribusian air bersih. 

"Kita juga sudah bergerak. Namun, karena keterbatasan alat, kita tak bisa melayani semua. Namun kita usahakan untuk layani permintaan," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (7/8).

Nuraedidin mengatakan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya saat ini hanya memiliki satu mobil tangki. Karena itu, pendistribusian air bersih tak bisa dilakukan dengan maksimal. Kendati demikian, BPBD telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminjam mobil tangki agar pendistribusian air bersih dapat lebih maksimal. 

Ihwal solusi jangka panjang untuk mengatasi bencana kekeringan yang selalu terjadi setiap tahunnya, ia mengatakan, BPBD telah bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, untuk membuat sumur bor di wilayah rawan kekeringan. Namun, belum semua wilayah dapat dibuat sumur bor.

"Sebagian besar belum dibuat sumur bor. Karena itu, kita juga tetap melayani distribusi air meski dalam skala terbatas," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan keterangan kepolisian, wilayah Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya sudah sejak lama mengalami kekeringan. Kapolsek Cineam, Polresta Tasikmalaya, AKP Semiyono mengatakan, di wilayahnya kekeringan selalu terjadi sepanjang tahun. Wilayah yang terdampak kekeringan adalah Kampung Sukahurip di Desa Madiasaro dan Kampung Neglasari di Desa Cijulang.

"Di Cineam ini memang selalu kekeringan. Sudah dua tahun terakhir, ada titik yang kekurangan air bersih, jadi kami salurkan bantuan air. Jadi tidak ada hari tanpa mengirimkan air," kata dia.

Dalam sehari, Polsek Cineam mendistribusikan sekira 2.000-3.000 liter air bersih. Kegiatan itu telah dilakukan rutin setiap hari sejak 2018. Hal itu dikarenakan di dua wilayah itu tidak terdapat sumber mata air atau umur.

Menurut dia, jika pihaknya tidak mendistribusikan air bersih, masyarakat harus membeli air bersih dengan harga Rp 3.000 per 30 liter air. "Bagi yang tidak mampu, mereka mencari ke lembah gunung berjalan kaki antara 1 kilometer untuk mengambil air," kata dia.

Semiyono mengatakan, diperlukan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kekeringan di Kecamatan Cineam. Pihaknya sudah sering kali meminta pemerintah desa untuk turun melakukan penanganan. Namun, hingga saat ini kekeringan masih juga terjadi. 

"Kita sudah minta pemerintah desa berkoordinasi tapi tak pernah ada inisiatif sama sekali. Karena itu kita terus turun," kata dia.

Sementara itu, di wilayah Kota Tasikmalaya, bencana kekeringan belum begitu terasa. Artinya, mayoritas masyarakat masih dapat memenuhi kebutuhan air bersih.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan, sudah ada permintaan dari warga untuk pendistribusian air bersih dari wilayah Singkup, Kecamatan Purbaratu. Namun, permintaan itu masih bersifat perorangan, belum secara lembaga.

"Kita belum distribusikan karena masih bisa dibantu oleh tetangganya," kata dia.

Menurut dia, belum ada permintaan distribusi air bersih dari pihak rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW). Dia mengatakan, BPBD baru bisa menyalurkan distribusi air bersih jika permintaan dilakukan secara resmi. 

Ucu menyampaikan, hingga saat ini kondisi ketersediaan air bersih di Kota Tasikmalaya masih relatif aman. Pemkot Tasikmalaya juga belum menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. "Insya Allah masih aman," kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement