Selasa 20 Oct 2020 14:43 WIB

Aksi Patriotik Tukang Becak di Pasuruan Patungan Ganti Bendera Rusak

Para tukang becak di Surabaya patungan untuk ganti bendera yang rusak.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Video berisi aksi para tukang becak mengganti bendera merah putih yang usang dan rusak di Jalan Raya Simpang Pegadaian, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan viral di media sosial (medsos).

Salah satu akun Facebook yang memposting aksi patriotik bapak-bapak penarik becak itu adalah Henry Sulfianto. Terdapat dua video yang diposting Henry pada pukul 22.00 Wib, Senin (19/10/2020). Masing-masing berdurasi 52 detik dan 32 detik.

"Simbol NKRI terkoyak. Abang becak urunan ganti bendera," tulis Henry seperti dilihat jatimnow.com, Selasa (20/10/2020).

"Saya ini melihat bendera begini kok tega-teganya ya mas. Saya sebagai penerus bangsa kok gak tega. Berarti kita tidak menghormati pahlawan dulu mas. Setiap hari lewat sini saya terenyuh melihat jasa pahlawan kita," jelas pria yang mengaku bernama Bambang Harianto dalam video tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Bambang Harianto mengatakan bahwa saat itu ia bersama empat temannya yang sama-sama penarik becak di Stasiun Bangil, mengganti bendera merah putih yang sudah usang dan rusak tersebut.

Para tukang becak di Pasuruan yang patungan untuk mengganti bendera merah putih yang rusak

"Saya saat itu bersama empat teman saya, Suroso, Dowi, Bambang dan Samsul atau Panjul yang sama-sama penarik becak di Stasiun Bangil. Saat itu sekitar habis Salat Ashar kemarin (21/10/2020), kita mengganti bendera yang rusak itu," ungkap pria 60 tahun itu.

Terkait tujuan aksi mengganti bendera itu, para penarik becak ini mengaku miris dengan rusaknya bendera negara yang terpasang di pinggir jalan itu.

"Saya sebagai warga negara, melihat bendera seperti itu tidak tega. Kita sebagai generasi penerus ini harus menghargai jasa para pahlawan yang dulu berjuang," tutur Bambang.

Untuk mengganti bendera yang rusak itu, Bambang dan empat temannya mengaku patungan dari penghasilan pekerjaan mereka sebagai penarik becak.

"Ini kita urunan (patungan) pak. Kita beli bendera ini Rp 30 ribu. Kita tukang becak ini miris melihat bendera negara seperti itu," tambah Dowi (55).

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement