Rabu 11 Nov 2020 08:20 WIB

Turki: Azerbaijan Capai Kesuksesan di Nagorno-Karabakh

Turki puji Azerbaijan yang merupakan sekutu dekatnya atas konflik dengan Armenia.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Christiyaningsih
 Sebuah foto selebaran tersedia pada 10 November 2020 di situs resmi Presiden Azerbaijan menunjukkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menandatangani selama panggilan konferensi video dengan Presiden Rusia Putin (tidak digambarkan) di Baku, Azerbaijan, 09 November 2020. Pada 09 November Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev , Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Rusia Putin menandatangani pernyataan yang mengumumkan gencatan senjata lengkap dan semua operasi militer di zona konflik Nagorno-Karabakh mulai pukul 00 pagi waktu Moskow pada 10 November 2020.
Foto: EPA-EFE/AZERBAIJAN PRESIDENTS PRESS OFFICE
Sebuah foto selebaran tersedia pada 10 November 2020 di situs resmi Presiden Azerbaijan menunjukkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menandatangani selama panggilan konferensi video dengan Presiden Rusia Putin (tidak digambarkan) di Baku, Azerbaijan, 09 November 2020. Pada 09 November Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev , Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Rusia Putin menandatangani pernyataan yang mengumumkan gencatan senjata lengkap dan semua operasi militer di zona konflik Nagorno-Karabakh mulai pukul 00 pagi waktu Moskow pada 10 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki memuji Azerbaijan yang merupakan sekutu dekatnya atas kemenangan di pertempuran dan kesepakatan mengakhiri konflik dengan Armenia. Seperti diketahui, Rusia, Armenia, dan Azerbaijan telah bersepakat mengakhiri konflik pada Selasa (10/11).

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengaku, turut senang dengan kesepakatan mengakhiri konflik ini. Ia menyebut Azerbaijan sebagai sekutu Turki yang berhasil mengakhiri pertempuran yang berlangsung lebih dari sebulan.

Baca Juga

“Azerbaijan, persaudaraan telah mencapai keuntungan penting di medan pertempuran dan meja perundingan. Saya dengan tulus mengucapkan selamat atas kesuksesan sakral ini. Kami akan terus menjadi satu bangsa, satu semangat dengan saudara-saudara Azeri kami," kata Mevlut Cavusoglu di Twitter, seperti dilansir Aljazirah, Selasa (10/11).

Pertempuran di Nagorno-Karabakh disebut telah mengamankan keuntungan penting bagi sekutu dekatnya Azerbaijan dalam konflik dengan Armenia. Pada Ahad (8/11) Azerbaijan mengumumkan kemenangan di salah satu kota terbesar di kawasan itu.

Berdasarkan kesepakatan mengakhiri konflik itu, pasukan penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh dan koridor antara wilayah tersebut dan Armenia. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan, Turki juga akan mengambil bagian dalam proses pemeliharaan perdamaian.

Azerbaijan mengatakan, sejak 27 September telah merebut kembali sebagian besar tanah di dan sekitar daerah Nagorno-Karabakh yang hilang dalam perang pada 1991 hingga 1994 dan menewaskan sekitar 30 ribu orang. Ribuan orang dikhawatirkan tewas dalam gejolak konflik. Tiga gencatan senjata kemanusiaan telah gagal sebelum deklarasi tersebut pada Selasa pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement