Jumat 13 Nov 2020 07:50 WIB

ISIS Mengaku di Balik Serangan Bom di Jeddah

Namun, tak ada bukti yang memperkuat klaim tersebut.

ISIS Mengaku di Balik Serangan Bom di Jeddah. Gubernur Jeddah, Arab Saudi mengunjungi pegawai konsulta Yunani yang menjadi korban terluka akibat ledakan di pemakaman Jeddah, Rabu (11/11).
Foto: SPA
ISIS Mengaku di Balik Serangan Bom di Jeddah. Gubernur Jeddah, Arab Saudi mengunjungi pegawai konsulta Yunani yang menjadi korban terluka akibat ledakan di pemakaman Jeddah, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di pemakaman non-Muslim di Kota Jeddah Laut Merah Saudi yang melukai sejumlah orang, Kamis (12/11). Namun, tak ada bukti yang memperkuat klaim tersebut.

Melalui pernyataan di saluran resminya di Telegram, ISIS mengungkapkan "tentaranya" berhasil menyembunyikan bom rakitan di pemakaman pada Rabu. Bom kemudian meledak setelah beberapa jam para konsul negara-negara perang salib berkumpul di sana.

Baca Juga

Ledakan, yang berlangsung selama upacara peringatan Perang Dunia I yang melibatkan kedutaan besar asing, merupakan insiden keamanan kedua yang terjadi di Jeddah dalam beberapa pekan terakhir. Serangan itu sekaligus serangan pertama bom rakitan selama bertahun-tahun dalam upaya penyerangan warga asing di kerajaan konservatif tersebut.

Dalam pernyataan selanjutnya, ISIS mengaku sedang menargetkan konsul jenderal Prancis, yang menghadiri upacara tersebut, atas apa yang menurutnya sebagai peringatan terhadap Prancis terkait penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. Pemerintah Prancis membela haknya untuk menerbitkan kartun tersebut, yang dianggap oleh umat Muslim sebagai penghinaan.

Pada 18 Oktober juru bicara ISIS meminta pendukungnya agar menargetkan orang Barat, saluran pipa minyak, dan infrastruktur ekonomi di Arab Saudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement