Kamis 26 Nov 2020 07:17 WIB

Mimpi Nabi yang Disambut Sukacita Warga Makkah

Rasulullah mimpi bersama kaum Muslimin akan bisa masuki Masjid Al-Haram dengan aman.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas di Masjidil Haram (ilustrasi)
Foto: republika
Aktivitas di Masjidil Haram (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu yang menjadi kerinduan Nabi Muhammad dan warga Muslim usai hijrah adalah dapat memasuki Makkah kembali. Kemudian, Rasulullah pun bermimpi lalu mengabarkannya kepada kaum Muslimin Madinah.

Dalam buku Sejarah Hidup Muhammad karya Ali Audah dijelaskan, sejak enam tahun sejak hijrah kaum Muslimin sudah gelisah akibat rindu kampung halaman di Makkah. Kerinduan ini berisi tentang keinginan berziarah dan beribadah ke Ka’bah guna menunaikan ibadah haji dan umroh.

Pada suatu pagi di saat mereka berkumpul di masjid Madinah, Rasulullah memberitahukan mereka bahwa ia telah mendapat ilham dari mimpi yang hakiki. Mimpi itu berisi bahwa Rasulullah bersama kaum Muslimin akan bisa memasuki Masjid Al-Haram  dengan aman dan tentram.

Tak hanya itu, di dalam mimpi Nabi, kaum Muslimin selain dapat memasuki Masjid Al-Haram juga dapat mencukur rambut dalam ritual haji tanpa rasa takut sama sekali. Begitu mereka mendengar kabar itu dari Rasulullah, mereka pun gegap gempita bergembira.

Mereka berkata: “Alhamdulillah,”. Lalu tak perlu menunggu waktu lama, kabar tersebut pun menyebar ke seluruh penjuru Madinah. Meski saat itu mereka masih sangsi dan bertanya-tanya bagaimana caranya bagi kaum Muslimin yang hijrah dapat memasuki Makkah sementara Islam belum kembali merebut kota suci itu? Namun demikian, tak lama dari itu Allah benar-benar membuktikan kepada kaum Muslimin bahwa mimpi Nabi adalah benar sebagaimana yang ditulis dalam sejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement