Jumat 22 Jan 2021 19:56 WIB

Pentingnya Media dan Psikologi dalam Penanggulangan Bencana

Bencana tak bisa dihindari, namun bisa diupayakan langkah preventif

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Erzaldi Rosman), menghadiri pembukaan Webinar Nasional dengan tema Peranan Media dan Psikologi dalam Penanggulangan Bencana secara virtual melalui aplikasi zoom, di Ruang Vicon Gubernur Babel, Jumat (22/1).
Foto: istimewa
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Erzaldi Rosman), menghadiri pembukaan Webinar Nasional dengan tema Peranan Media dan Psikologi dalam Penanggulangan Bencana secara virtual melalui aplikasi zoom, di Ruang Vicon Gubernur Babel, Jumat (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, AIR ITAM--Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Erzaldi Rosman), menghadiri pembukaan Webinar Nasional dengan tema Peranan Media dan Psikologi dalam Penanggulangan Bencana secara virtual melalui aplikasi zoom, di Ruang Vicon Gubernur Babel, Jumat (22/1). 

Webinar diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Psikologi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS) Babel, menggambarkan kepeduliannya akan dunia pendidikan, yang bermuara pada meningkatnya sumber daya manusia unggul dan handal, khususnya di Babel. 

Dalam sambutannya Gubernur Erzaldi mengatakan, bencana tidak bisa dihindari, namun bisa diupayakan semaksimal mungkin sebagai langkah-langkah preventif. "Contohnya dalam menangani pandemi Covid-19, kita belum menemukan sejauh mana kearifan lokal (lokal wisdom), yaitu perhatian sesama masyarakat kita dalam menangani bencana. Masih banyak masyarakat yang menganggap orang yang terkena Covid-19, harus diasingkan. Hal ini karena masyarakat belum mengetahui secara benar mengenai virus ini," ungkapnya seperti dikutip laman resmi Pemprov Babel. 

Menurutnya, disinilah dibutuhkan peran kawan-kawan mahasiswa psikolog. Dengan cara memberikan pesan yang menyejukkan hati, mengedukasi masyarakat dengan membagikan informasi, khususnya cara bertindak di masa pandemi/bencana. "Tindakan kecil yang kawan-kawan mahasiswa psikolog lakukan, mungkin bisa memberikan manfaat yang luar biasa," ungkapnya 

Gubernur Erzaldi juga menyampaikan pesan kepada rekan-rekan media bahwa, jika informasi tidak diarahkan dengan baik, berita hoax dibiarkan beredar, serta cara penyampaian berita yang tidak tepat, maka akan memberikan dampak negatif. Karenanya, dibutuhkan kolaborasikan peran media berita dan media sosial, agar mitigasi bencana dapat dilakukan. 

Di beberapa daerah, korban bencana tidak ditangani secara kejiwaan atau psikologi. Hal ini berimbas terhadap kemajuan di sektor lainnya. "Khususnya di Babel ini, bencana non alam alhamdulillah dapat kita kendalikan dengan baik, sekalipun dengan kondisi penuh tantangan. Tetapi dibalik itu, kita harus gali peluang yang ada, sehingga kita bisa sukses," katanya. 

Harapannya, webinar ini bisa menghasilkan banyak pemikiran dan alternatif solusi dalam penanggulangan bencana melalui sudut pandang keterbukaan informasi di media berita maupun media sosial, serta adanya aksi nyata penanganan dampak psikologis korban bencana.

Gubernur Erzaldi bersyukur dengan adanya Prodi Psikologi Islam di IAIN SAS Babel. Saat ini tenaga psikologi masih sangat banyak dibutuhkan, tidak hanya untuk penanganan bencana tapi juga di bidang lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement