Jumat 28 May 2021 15:09 WIB

100 Persen Guru TK, SD, SMP Yogya Sudah Divaksin

Yogya siap melaksanakan pembelajaran tatap muka

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: A.Syalaby Ichsan
Guru menyambut siswa pada hari pertama ujicoba pembelajaran tatap muka di SDN Lempuyangwangi, Yogyakarta, Rabu (28/4). Pemkot Yogyakarta menggelar ujicoba pembelajaran tatap muka di lima SD dan lima SMP. Periode ujicoba mulai 28 April hingga 7 Mei dan kelas yang ikut sangat dibatasi. Untuk SMP yang mengikuti PTM kelas VII dan VIII, sedangkan SD kelas IV dan V.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Guru menyambut siswa pada hari pertama ujicoba pembelajaran tatap muka di SDN Lempuyangwangi, Yogyakarta, Rabu (28/4). Pemkot Yogyakarta menggelar ujicoba pembelajaran tatap muka di lima SD dan lima SMP. Periode ujicoba mulai 28 April hingga 7 Mei dan kelas yang ikut sangat dibatasi. Untuk SMP yang mengikuti PTM kelas VII dan VIII, sedangkan SD kelas IV dan V.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut vaksinasi Covid-19 untuk guru di jenjang pendidikan TK, SD dan SMP sudah selesai dilakukan. Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta, Dedi Budiono mengatakan, setidaknya 8.000 guru di tingkat TK, SD dan SMP yang sudah divaksin."Kalau di kita sudah 100 persen untuk TK, SD, SMP," kata Budi di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (27/5).

Untuk vaksinasi guru di tingkat SMA/SMK sendiri menjadi tanggung jawab dari Pemda DIY. Walau begitu, kata Dedi, pihaknya juga membantu pelaksanaan vaksinasi guru bersama dengan Pemda DIY."Kemarin kita bantu vaksin guru-guru SMA/SMK. Tapi sebelumnya kita prioritaskan untuk TK, SD dan SMP dan itu sudah selesai," jelas Dedi.

Dengan selesainya vaksinasi guru di tingkat TK, SD dan SMP ini, pihaknya juga sudah siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Seluruh sekolah di tingkat SD dan SMP, katanya, juga sudah siap untuk melaksanakan tatap muka berdasarkan verifikasi yang telah dilakukan.

Berdasarkan SKB Empat Menteri yang mewajibkan sekolah untuk memberikan opsi pembelajaran tatap muka, pihaknya juga akan melaksanakan aturan tersebut. Namun, opsi ini hanya untuk jenjang SD dan SMP.

"Kalau di TK ada problem, saya tanya guru dan mereka tidak bisa menjamin (terlaksananya) physical distancing. Karena ketika anak turun ke sekolah yang terjadi anak itu lari memeluk gurunya, sehingga sulit sekali," ujarnya.

Meskipun begitu, keputusan akhir untuk pembelajaran tatap muka di tingkat SD dan SMP tetap diserahkan ke orang tua. Jika orang tua mengizinkan untuk pembelajaran tatap muka, dimungkinkan pada tahun ajaran baru nanti akan dimulai tatap muka.

"Kalau diizinkan (orang tua) nanti siswa ikut PTM, bagi yang tidak diizinkan tidak ada sanksi dan dapat tetap belajar di rumah. Sekolah tetap wajib menyelenggarakannya pembelajaran jarak jauh bagi yang belajar dari rumah, jadi di tahun ajaran baru sekolah harus menyiapkan dua model pembelajaran yakni tatap muka dan jarak jauh," ujarnya.

Pihaknya juga akan melanjutkan simulasi pembelajaran tatap muka di tingkat SD dan SMP pekan depan. Ada lima SD dan lima SMP yang terlibat dalam simulasi tahap kedua ini.

"Kita coba lagi (simulasi pembelajaran tatap muka) pekan depan, ini (penyebaran Covid-19) sudah kelihatan aman," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemkot Yogyakarta sendiri meningkatkan pelaksanaan vaksinasi usai lebaran 2021. Tidak hanya lansia yang menjadi prioritas utama, namun guru juga dijadikan prioritas dalam rangka pembelajaran tatap muka di Yogyakarta.

Untuk guru, pihaknya juga sudah menyuntikkan vaksin kepada 5.000 guru SMA/SMK di Kota Yogyakarta pada 19-20 Mei kemarin untuk dosis kedua.

"Harapan kami jika dimungkinkan pembelajaran tatap muka di sekolah, semua guru di Yogya sudah divaksin," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement