Senin 07 Jun 2021 08:38 WIB

Kelompok Sayap Kanan Israel akan Gelar Pawai di Yerusalem

Pawai tersebut dapat kembali memicu situasi yang memanas di Jalur Gaza.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Polisi Israel berjaga-jaga pada demonstrasi oleh aktivis Israel untuk mendukung warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, di mana puluhan keluarga menghadapi penggusuran paksa dari rumah mereka oleh pemukim Israel, Jumat, 28 Mei 2021.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Polisi Israel berjaga-jaga pada demonstrasi oleh aktivis Israel untuk mendukung warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, di mana puluhan keluarga menghadapi penggusuran paksa dari rumah mereka oleh pemukim Israel, Jumat, 28 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kelompok sayap kanan Israel berencana untuk menggelar pawai bendera pada Kamis (10/6) mendatang di Yerusalem. Pawai tersebut akan melewati gerbang Damaskus, Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki. 

Sumber keamanan Israel memperingatkan bahwa pawai bendera tersebut dapat kembali memicu situasi yang memanas di Jalur Gaza. Sumber itu mengatakan, pawai bendera oleh kelompok sayap kanan Israel akan mengobarkan ketegangan dengan Palestina.

Baca Juga

“Situasinya mungkin akan meledak dan pihak berwenang Israel menyadari hal ini,” kata sumber itu kepada saluran berita resmi KAN.

Sebuah sumber militer Israel mengatakan tentara telah bersiaga di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza. KAN melaporkan, polisi Israel belum menyetujui pawai bendera tersebut. Diharapankan polisi dapat memerintahkan perubahan rute pawai dari gerbang Damaskus. 

Pada Sabtu (5/6), Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan, dia akan menuntut perubahan rute pawai bendera. Rute pawai bendera yang melalui gerbang Damaskus akan memerlukan pengaturan keamanan khusus, atau dapat mengganggu perdamaian atau praktik kebijakan saat ini.

Sementara itu, Hamas meminta warga Palestina untuk hadir di gerbang Damaskus Yerusalem dan Masjid al-Aqsa untuk menghadapi rencana pawai Israel. "Kami menyerukan kepada orang-orang kami untuk mengadakan protes massal di Masjid Al-Aqsa pada hari Kamis," kata juru bicara Hamas Muhammad Hamada dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu Agency, Senin (7/6).

Pawai bendera awalnya direncanakan pada 10 Mei, untuk menandai hari penyatuan Yerusalem. Hal ini mengacu pada pendudukan Israel atas kota itu pada tahun 1967.  Tetapi pawai itu dibatalkan di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Hamas di Gaza. Pertempuran terhenti di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir pada 21 Mei. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement