Senin 26 Jul 2021 06:45 WIB

Ketika Atlet 'Tak Bernegara' Menyudahi Mimpi Ratu Taekwondo

Ia merupakan pengungsi asal Iran yang kini tak punya kewarganegaraan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Atlet taekwondo  Kimia Alizadeh.
Foto: Tatyana Zenkovich/EPA
Atlet taekwondo Kimia Alizadeh.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Impian Jade Jones meraih prestasi mentereng di Olimpiade 2020 Tokyo, kandas. Jawara taekwondo asal Inggris Raya itu tersingkir di babak 16 besar.

Ia tak bisa melewati adangan Kimia Alizadeh. Dalam duel di Makuhari Messe, Ahad (25/), Jones kalah dengan skor 12-16. Sang pemenang merupakan atlet tanpa kewarganegaraan yang mewakili tim pengungsi. Olimpiade memang mengizinkan atlet yang menetap di pengungsian untuk mengikuti kejuaraan meski tanpa identitas negara.

Keduanya turun di kelas -57 kg putri. Fakta ini membuat Jones gagal membuat sejarah. 

"Targetnya menjadi atlet putri asal Igggris pertama yang memenangkan medali emas di tiga Olimpiade beruntun, berakhir mengecewakan di Makuhari Hall, Tokyo," demikian laporan yang dikutip dari Sky Sports.

BACA JUGA: Ingin Tenang, Tim Putri Jerman Pilih Baju Senam Tertutup

Pada ronde pertama, Jones sempat unggul atas Alizadeh. Namun eks atlet Iran itu, berbalik memimpin di akhir ronde ketiga. Selanjutnya dalam 20 detik tersisa, tendangan keras Alizadeh membuat yang bersangkutan melaju ke babak selanjutnya.

Ia tak hanya menyingkirkan juara Olimpiade London dan Rio de Janiero. Sang rival juga berstatus pemenang kejuaraan dunia di Manchester, pada 2019 lalu.

Alhasil, sorotan tertuju pada atlet tanpa kewarganegaraan itu.  Alizadeh melanjutkan catatan positifnya.

Pada quarter final, ia bertemu Lijun Zhou asal Cina. Kali ini, sosok yang berlatih di Jerman itu unggul tipis 9-8 atas Zhou.

Sayang, langkah Alizadeh kandas di semifinal. Ia ditaklukkan wakil Rusia, Tatiana Minina, 3-10.

Pada perebutan medali perunggu, lagi-lagi Alizadeh mengalami kekalahan. Sang wakil pengungsi dikalahkan andalan Turki, Hatice Kubra Ilgun.

BACA JUGA: Menanti Pembalasan Dendam Jepang pada Meksiko di Olimpiade

Apa pun itu, aksi atlet 23 tahun telah menjadi kejutan, saat menumbangkan Jones. Sebelumnya, lewat instagram, ia menuliskan misinya di Olimpiade kali ini.

"Saya tidak bersaing dengan siapa pun, kecuali diri saya sendiri. Target saya adalah mengalahkan apa yang terakhir sudah saya capai," kata Alizadeh.

Sebelumnya pada Olimpiade Rio de Janiero, ia mendapatkan medali perunggu. Saat itu, ia masih membela tim nasional Iran.

Ia menjadi wanitas asal Iran pertama yang memenangkan medali pada ajang Olimpiade. Pada 2014, ia meraih emas pada Youth Olympic Games di Nanjing. 

Pada Kejuaraan Dunia 2015 di Rusia, ia meraih perunggu. Saat itu, ia mengalahkan Jade Jones dalam perebutan medali tersebut.

BACA JUGA: Atlet Belanda Salah Selebrasi Mengira Raih Emas Olimpiade

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement