Senin 13 Dec 2021 06:45 WIB

Setengah Miliar Orang Jatuh Miskin Akibat Pandemi

Dunia sudah mencatatkan 270 juta kasus Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Orang miskin, ilustrasi
Foto: wordpress
Orang miskin, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia mengatakan pandemi Covid-19 telah mendorong lebih dari setengah miliar orang ke dalam kemiskinan ekstrem. Pandemi turut memicu bencana ekonomi terburuk sejak dekade 1930-an.

Dua laporan WHO dan Bank Dunia diterbitkan pada momen peringatan Universal Health Coverage Day, Ahad (12/12). Laporan itu menggambarkan kemampuan orang-orang mendapatkan dan membayar perawatan kesehatan.

Baca Juga

Menurut WHO, bukti baru yang dikumpulkan Bank Dunia mengungkapkan, lebih dari setengah miliar orang di seluruh dunia jatuh ke kemiskinan ekstrem karena harus membayar biaya pelayanan kesehatan menggunakan uang mereka sendiri. “Pandemi juga memicu krisis ekonomi terburuk sejak 1930-an, sehingga semakin sulit bagi orang-orang untuk membayar perawatan,” kata WHO, dikutip laman Anadolu Agency.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, semua pemerintah harus segera melanjutkan dan mempercepat upaya untuk memastikan setiap warganya dapat mengakses layanan kesehatan tanpa takut terhadap konsekuensi finansial. "Ini berarti memperkuat pengeluaran publik untuk kesehatan dan dukungan sosial serta meningkatkan fokus mereka pada sistem perawatan kesehatan primer yang dapat memberikan perawatan penting dekat rumah," ucapnya.

Menurut laporan WHO dan Bank Dunia, kesulitan keuangan kemungkinan akan memburuk. Hal itu karena kemiskinan meningkat, pendapatan menurun, dan pemerintah menghadapi kendala fiskal yang lebih ketat.

Menurut direktur kesehatan, nutrisi, dan populasi Bank Dunia, Juan Pablo Uribe, sebelum pandemi Covid-19 melanda, hampir 1 miliar orang menghabiskan lebih dari 10 persen anggaran rumah tangganya untuk kesehatan.

"Ini tidak dapat diterima, terutama karena orang-orang termiskin paling terpukul. Dalam ruang fiskal yang terbatas, pemerintah harus membuat pilihan sulit untuk melindungi dan meningkatkan anggaran kesehatan," kata Uribe.

Sejauh ini dunia sudah mencatatkan 270 juta kasus Covid-19. Pandemi membunuh lebih dari 5,3 juta orang di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement