Rabu 27 Apr 2022 05:05 WIB

Dorong Peningkatan Omzet UMKM, Kemenkop Gelar Pasar Kaget di SMESCO

Kemenkop gelar Pasar Kaget di Smesco dengan libatkan 56 UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri) .  Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) melalui SMESCO Indonesia menggelar Pasar Kaget SMESCO 2022 yang memberikan beragam penawaran. Penawaran itu seperti diskon bahan pangan seperti minyak, daging, dan lainnya hingga ada vaksin booster, demo masak, dan pelatihan digital marketing.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri) . Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) melalui SMESCO Indonesia menggelar Pasar Kaget SMESCO 2022 yang memberikan beragam penawaran. Penawaran itu seperti diskon bahan pangan seperti minyak, daging, dan lainnya hingga ada vaksin booster, demo masak, dan pelatihan digital marketing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) melalui SMESCO Indonesia menggelar Pasar Kaget SMESCO 2022 yang memberikan beragam penawaran. Penawaran itu seperti diskon bahan pangan seperti minyak, daging, dan lainnya hingga ada vaksin booster, demo masak, dan pelatihan digital marketing.

Dalam acara ini juga dilakukan pemberian santunan kepada anak yatim dan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi nasabah mitra BRI sebesar Rp 500 juta serta nasabah Mitra BNI sebesar Rp 350 juta. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, acara seperti ini perlu terus dikembangkan berpotensi dapat meningkatkan omzet pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas inisiatif SMESCO beserta seluruh mitra yang terlibat dalam penyelenggaraan pasar kaget hari ini. Saya kira SMESCO perlu mengembangkan kegiatan yang bisa meningkatkan omzet pelaku UMKM. Mereka harus dibantu untuk bisa mengakses pasar lebih baik," ujar Teten dalam Pasar Kaget SMESCO 2022 di Area Depan Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Selasa (25/4).

Selain mendampingi mereka, kata dia, dikembangkan pula produk, model bisnis, akses pembiayaan, dan akses alat produksi. Tujuannya supaya mutu produk meningkat. "Tapi yang paling penting tingkatkan omzet baik secara offline dan online," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menilai SMESCO saat ini bukan hanya untuk pasar domestik saja, tapi juga pasar global. Dia menekankan SMESCO harus menjadi rumah dagang bagi para pelaku UMKM.

Menurutnya, saat ini UMKM harus mulai unjuk gigi dan menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Pasalnya, lapangan kerja itu 97 persen berasal dari UMKM, tapi akses kredit UMKM hanya 20 persen. 

Usaha besar yang justru mengakses kredit sebesar 80 persen hanya menyediakan lapangan kerja 3 persen. "Sudut pandang UMKM sebagai bantalan ekonomi harus berubah karena UMKM belum dilihat sebagai tulang punggung ekonomi. Kita harus berubah. Karena dengan mengubah sudut pandang ini, akses pembiayaan, infrastruktur, akses lahan, permodalan, dan lainnya juga akan berubah," kata Teten.

Sementara, Director of Business dan Marketing SMESCO Wientor Rah Mada menjelaskan, pasar kaget ini sebenarnya bukan program baru dari SMESCO. Hanya saja, karena pandemi, pasar kaget ini baru dapat dilakukan kembali di tahun ini.

"Pasar Kaget SMESCO ini hanya satu hari, dimulai dari pukul 10.00 WIB. Beragam diskon mulai dari 10 persen sampai 50 persen. Momentum ini kami pakai untuk meningkatkan penjualan produk UMKM yang ada di Gedung SMESCO. Kami tampilkan 52 booth dengan 56 peserta UKM yang beragam. Sebanyak 200 orang juga ditargetkan mendapatkan vaksinasi di sini," kata Wientor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement