Selasa 05 Jul 2022 02:10 WIB

Inflasi Melonjak, Jutaan Orang di Jerman Jatuh Miskin

Di Jerman 13,8 juta orang saat ini termasuk di antara orang miskin.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Christiyaningsih
Warga berjalan di Mauerpark, Berlin, Jerman. Menurut sebuah laporan oleh organisasi kesejahteraan Jerman, kemiskinan di Jerman telah mencapai rekor tertinggi. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/HAYOUNG JEON
Warga berjalan di Mauerpark, Berlin, Jerman. Menurut sebuah laporan oleh organisasi kesejahteraan Jerman, kemiskinan di Jerman telah mencapai rekor tertinggi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Menurut sebuah laporan oleh organisasi kesejahteraan Jerman, kemiskinan di Jerman telah mencapai rekor tertinggi, situasi yang sebagian diperburuk oleh pandemi Covid-19. Dilansir TRT World belum lama ini, laporan menyebut pada 2021 tingkat kemiskinan di negara itu naik ke level tertinggi, yakni 16,6 persen.

Ini adalah sebuah situasi yang dapat diperburuk oleh inflasi. Demikian kata Paritatische Gesamtverband dalam laporannya yang dirilis pada Rabu (29/6/2022). “Di Jerman 13,8 juta orang saat ini termasuk di antara orang miskin, 600 ribu lebih banyak dari sebelum pandemi,” kata asosiasi itu.

Baca Juga

Paritatische Gesamtverband mengikuti standar Uni Eropa, di mana semua orang yang pendapatannya di bawah 60 persen dari pendapatan rata-rata dianggap miskin. Seluruh rumah tangga bersih termasuk dalam perhitungan, termasuk upah, pensiun, pengangguran, perumahan, dan tunjangan anak.

“Temuan ini mengejutkan dan dampak ekonomi dari pandemi sekarang memiliki dampak penuh. Belum pernah ada nilai yang lebih tinggi yang diukur berdasarkan sensus mikro resmi, dan belum pernah kemiskinan menyebar secepat selama pandemi,” kata Kepala Paritatisches Gesamtverband, Ulrich Schneider.

Menurut laporan itu, ada peningkatan kemiskinan yang tidak biasa di antara orang-orang yang bekerja, terutama wiraswasta, yang harus mengatasi kerugian finansial dalam jumlah besar selama pandemi. Tingkat kemiskinan di antara mereka meningkat dari 9 menjadi 13,1 persen.

Selain itu, kenaikan tingkat kemiskinan di kalangan warga lanjut usia pada pensiun (17,9 persen) dan anak-anak dan remaja (20,8 persen) juga tercatat dalam laporan tersebut. “Di Jerman saya hanya melihat anak-anak dan orang dewasa yang kekurangan gizi, tidak lapar. Namun kelaparan tidak jauh dari itu," kata Wolfgang Buscher, juru bicara organisasi anak-anak dan pemuda Kristen, Die Arche, kepada media lokal. 

Organisasi bantuan itu merawat 4.500 anak di 30 fasilitas di Jerman, Swiss, dan Polandia. Lebih dari satu dari lima orang hidup dalam kemiskinan dari 5,8 juta penduduk wilayah metropolitan terbesar di Jerman.

Laporan tersebut menunjukkan lima negara bagian memiliki tingkat kemiskinan di atas rata-rata. North Rhine-Westphalia, Thuringia, Saxony-Anhalt, Berlin, dan Bremen berada di bagian bawah, tertinggal jauh di belakang dengan tingkat kemiskinan 28 persen. Asosiasi tersebut menggambarkan wilayah Ruhr sebagai wilayah masalah nomor satu dalam hal kebijakan kemiskinan.

“Pemerintah harus mengambil tindakan terhadap pemiskinan di negara ini,” kata pembuat kebijakan buruh kiri, Jessica Tatti. Dia mendorong pajak keuntungan berlebih untuk mendanai orang dengan ‘anggaran yang ketat’.

Sosial Demokrat Jerman, Partai Hijau, dan Demokrat Bebas liberal (FDP) menyalahkan penyebab kemiskinan pada pajak pemerintah.” Dalam situasi keuangan yang tegang ini, kita harus membiarkan orang mendapatkan lebih banyak uang hasil jerih payah mereka,” kata pakar sosial FDP, Pascal Kober.

Baca juga : Besok, Kemendag akan Luncurkan Minyak Goreng Curah Kemasan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement