Senin 25 Jul 2022 22:02 WIB

LinkAja: Peningkatan Transaksi Digital Tak Hanya di Jakarta

LinkAja yakin masih banyak potensi yang perlu semakin digali.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Penumpang memindai kode batang tiket dari gawainya menggunakan LinkAja di gerbang tiket nirsentuh LRT Jakarta di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Layanan keuangan digital BUMN LinkAja mencatatkan kinerja baik dan peningkatan transaksi pada Januari-Juni 2022 tak hanya spesifik terjadi di DKI Jakarta, tapi juga berbagai provinsi lainnya di Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Penumpang memindai kode batang tiket dari gawainya menggunakan LinkAja di gerbang tiket nirsentuh LRT Jakarta di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Layanan keuangan digital BUMN LinkAja mencatatkan kinerja baik dan peningkatan transaksi pada Januari-Juni 2022 tak hanya spesifik terjadi di DKI Jakarta, tapi juga berbagai provinsi lainnya di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan keuangan digital BUMN LinkAja mencatatkan kinerja baik dan peningkatan transaksi pada Januari-Juni 2022 tak hanya spesifik terjadi di DKI Jakarta, tapi juga berbagai provinsi lainnya di Indonesia.

Jika dibandingkan antara semester pertama 2022 dengan tahun sebelumnya, wilayah Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua turut mengkontribusikan pertumbuhan penggunaan LinkAja. "Adanya pertumbuhan positif dari segi keaktifan pengguna, rutinitas bertransaksi, dan juga besaran nilai transaksi di dalam platform LinkAja di sejumlah daerah membuat kami yakin bahwa masih banyak potensi yang perlu semakin kami gali dan satukan demi kemajuan ekonomi bangsa," kata Direktur Utama LinkAja Yogi Rizkian Bahar dalam keterangan pers, Senin (25/7/2022).

Baca Juga

Tiga variabel penting yang menjadi tolak ukurnya adalah keaktifan pengguna, jumlah, serta besaran nilai transaksi dalam penggunaan LinkAja sebagai sarana pembayaran digital. Diukur berdasarkan besaran jumlah transaksi, Sulawesi Utara dan Tenggara berada tepat di bawah provinsi DKI Jakarta, dengan persentase peningkatan yang signifikan sebesar 120 persen dan 94 persen dari periode yang sama pada 2021.

"Sejumlah provinsi yang menunjukkan aktivitas penggunaan aplikasi LinkAja cukup baik di antaranya adalah provinsi Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, dan Papua Barat secara berurutan menjadi pengguna LinkAja paling aktif jika dibandingkan dengan wilayah lainnya," kata Yogi.

Turut menyusul Jakarta, dua provisi di wilayah Sumatra, yaitu Sumatra Barat dan Bangka Belitung masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 4 persen dan 3 persen berdasarkan nilai rupiah yang ditransaksikan sepanjang semester pertama 2022.

Mitra pembelian pulsa Telkomsel, yaitu DigiPOS terekam sebagai platform yang meraup transaksi terbesar di kalangan pengguna LinkAja berdasarkan data yang ditarik dari sejumlah wilayah Indonesia. Disusul oleh pembelanjaan di ritel-ritel penyedia jasa makanan dan alat transportasi seperti Commuterline khususnya di wilayah aglomerasi Jabodetabek dan transportasi panggilan seperti Grab dan Gojek di wilayah Sulawesi.

Hingga saat ini, tercatat ada lebih dari 83 juta pengguna terdaftar di platform LinkAja dan sejumlah provinsi di luar DKI Jakarta memperlihatkan geliat pertumbuhan positif yang mempertegas kemajuan perekonomian dalam negeri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement