Sabtu 27 Aug 2022 13:01 WIB

Ucap Syukur Laba Bersih Melonjak, Erick Thohir Terus Dorong Kinerja BSI

Untuk dorong kinerja BSI Erick meminta BMN salurkan zakat lewat BSI

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Staff BSI menjelaskan Program Hujan Emas BSI 2022 kepada masyarakat di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta. Menteri BUMN Erick Thohir mengucap syukur setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, (BSI) (BRIS) mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,13 triliun hingga Juni 2022. Tercatat laba bersih BSI pada periode tersebut naik 41,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,51 triliun.
Foto: Republika/Edwin Putranto
Staff BSI menjelaskan Program Hujan Emas BSI 2022 kepada masyarakat di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta. Menteri BUMN Erick Thohir mengucap syukur setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, (BSI) (BRIS) mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,13 triliun hingga Juni 2022. Tercatat laba bersih BSI pada periode tersebut naik 41,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,51 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengucap syukur setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, (BSI) (BRIS) mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,13 triliun hingga Juni 2022. Tercatat laba bersih BSI pada periode tersebut naik 41,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,51 triliun.

"Alhamdulillah, melalui berbagai aksi korporasi BSI bisa mencetak laba bersih Rp 2,13 triliun per Juni 2022," ungkap Erick melalui akun Instagram, Kamis (25/8). 

Untuk mendorong kinerja BSI, Erick Thohir meminta agar zakat perusahaan pelat merah disalurkan melalui bank hasil merger empat bank syariah BUMN tersebut. Selanjutnya, BSI menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

"Menjadi tulang punggung perekonomian umat, BSI juga menjadi jalur BUMN untuk berzakat, memberikan manfaat untuk masyarakat. Insya Allah bisa meringankan semua yang membutuhkan," tutur dia. 

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pertumbuhan kinerja BSI didorong oleh kemampuan perusahaan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan.

"Kinerja positif ini juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 244,66 triliun, tumbuh 13,07 persen. Adapun proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito," kata Hery.

Pencapaian ini turut membawa produk tabungan BSI berada pada posisi Top 5 di industri perbankan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement