Kamis 15 Sep 2022 18:56 WIB

Raih Penghargaan Tokoh Syariah 2022, Erick: RI Harus Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Ekonomi syariah nasional punya potensi besar di pentas global.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir mendapat penghargaan sebagai Tokoh Syariah 2022.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri BUMN Erick Thohir mendapat penghargaan sebagai Tokoh Syariah 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendapat penghargaan sebagai Tokoh Syariah 2022. Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Msyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu dinilai punya kontribusi besar dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. 

Dalam acara  bertajuk  “Investor Best Syariah Awards 2022” itu Erick mengungkapkan target besar pemerintah untuk menjadikan Indonesia pusat dari ekosistem syariah dunia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Erick yakin Indonesia dapat menjadi kekuatan utama. 

Baca Juga

"Ekonomi syariah nasional punya potensi besar di pentas global. Karena itu Perlu dimanage oleh profesional keuangan Islam nasional yang standarnya juga harus standar global," ujar Erick di sela acara Investor Best Syariah Awards 2022, Kamis (15/9/2022). 

Menurut Erick syarat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terletak pada tiga hal. "Yang pertama harus agresif menyampaikan ke dunia luar bahwa kita punya market yang besar. Kedua pembangunan industri halalnya mesti terus ditingkatkan, dan yang ketiga good corporate governance dalam pengelolaan ekonomi syariah nasional," ucap Erick. 

Menurut Erick, BUMN telah membuktikan bahwa dengan good corporate governance yang baik Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa bersaing dengan bank konvensional level regional. Pembentukan BSI yang digagas di era kepemimpinan Erick di Kementerian BUMN juga jadi bukti bahwa pemerintah serius membangun ekosistem syariah nasional.

"Keberpihakan policy pemerintah terlihat jelas dalam percepatan industri keuangan syariah ini. Kebijakan yang tak sekadar aturan tapi mendorong impelementasi (tumbuhnya ekosistem syariah)," lanjut Erick. 

Namun, kata Erick, peran masyarakat dalam mendorong semakin bertumbuhnya ekonomi syariah tak kalah penting. "Masyarakat mesti sadar bahwa ini adalah ekosistem yang terus tumbuh. Memang (ekosistem syariah) baru tapi potensial. Karena itu saya mendorong para pesentren, ulama, muslimperneur harus menjadi bagian (ekosistem) ini," sambung Erick. 

Tapi Erick mewanti-wanti agar ghiroh membangun ekonomi syariah tak sekadar emosional belaka. Sebaliknya, Erick mendorong agar seluruh pihak yang terlibat dalam ekonomi syariah memiliki profesionalisme dan standar tinggi.

Menurut Erick, kualitas dan profesionalisme ini yang akan menciptakan keberlanjutan (sustainability) ekonomi syariah nasional. "Tetapi jangan emosional sekadar Islamnya tetapi secara profesionalisme mesti dibangun. Supaya ekonomi syariah sustainable. Jangan justru hanya karena pemerintah berpihak tetapi tidak sustain, akhirnya contoh institusi keuangan islam yang sudah didorong sejak 1990-an banyak yang tidak berkembang. Di era baru sekarang harus berkembang," kata Erick menegaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement