Ahad 09 Oct 2022 15:05 WIB

Pahami Literasi Keuangan sebelum Memulai Bisnis

Sangat penting memahami literasi keuangan terutama di era digital seperti saat ini.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Person holding smartphone. (Unsplash/Rawpixel)
Person holding smartphone. (Unsplash/Rawpixel)

Terus bertambahnya pengguna internet Indonesia menjadi pasar besar bagi pelaku usaha sehingga banyak orang berupaya membuat bisnis baru, khususnya setelah pandemi Covid-19.

Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri mengatakan, individu harus memiliki mental kuat ketika memulai bisnis. Selalu coba lagi kalau menemui kegagalan. Terapkan prinsip habiskan stok kegagalan untuk mencapai kesuksesan.

Baca Juga: Apindo Jabar Gaet PT Pos Indonesia Kembangkan Bisnis Logistik

Ketika bisnis mengalami kegagalan, individu bisa berusaha mencari bisnis lain. Kemudian pelajari kesalahan dari bisnis sebelumnya.

"Biasanya kesalahan muncul di literasi keuangan. Jadi bukan di marketing yang salah, tapi pengelolaan keuangan yang bermasalah," kata Ismita saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (6/10/2022).

Baca Juga: UMKM Bisa Sukses dengan Digital Marketing Melalui Platform Digital Berbagi

Setiap individu harus memahami literasi keuangan. Menurut Ismita, pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi tidak boleh bercampur aduk. Permasalahan ini biasanya menyebabkan individu kebingungan ketika mengelola bisnis.

Individu juga harus mencari tahu apa yang disuka sebelum memulai bisnis sehingga menikmati proses mengerjakannya. Jangan pernah tergiur dengan kesuksesan orang, misal melihat orang sukses bisnis pakaian, kemudian mengikuti bisnis tersebut, padahal belum tentu menyukainya.

"Mau belajar terus menerus. Karena tidak ada orang yang bikin usaha kemudian tidak belajar. Jadi mau mempelajari, berkomunitas. Sekarang itu lagi hype berjejaring atau berkomunitas, karena kita bisa mendapatkan ilmu baru dari kenalan-kenalan kita yang baru," kata Ismita.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Baca Juga: Dunia Digital Suatu Keniscayaan

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Baca Juga: Content Creator & Entrepreneur Fellexandro Ruby Bagikan Tips Sukses Digital Marketing bagi UMKM

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri. Kemudian Dosen Fikom Universitas Dr Soetomo dan Creative Project Dignity Picture, Citra Rani Angga Riswari, S.Sos, M.Med.Kom, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Enno Lerian.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement