Jumat 14 Oct 2022 00:40 WIB

Adopsi Strategi Baru, Marks and Spencer akan Tutup 67 Toko dalam Lima Tahun ke Depan

Marks and Spencer berencana menambah jumlah toko makanannya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Gantungan pakaian Marks and Spencer. Perusahaan berencana menutup 67 tokonya selama lima tahun ke depan sebagai bagian dari strategi agar bisa tetap untung.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Gantungan pakaian Marks and Spencer. Perusahaan berencana menutup 67 tokonya selama lima tahun ke depan sebagai bagian dari strategi agar bisa tetap untung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marks and Spencer membuat perubahan besar pada tokonya, baik untuk kategori pakaian, gaya hidup, maupun makanan. Meski telah mengumumkan bahwa perusahaan akan menutup 67 toko selama lima tahun ke depan, Marks and Spencer tidak menyebutkan lokasi toko yang akan ditutup.

Penutupan ini dikarenakan produktivitas lebih rendah pada department store-nya. Namun, dalam perombakan besar-besaran, perusahaan mengatakan akan membuka 104 toko makanan baru yang "lebih besar dan lebih segar".

Baca Juga

Ke-67 toko yang akan ditutup adalah bagian dari jumlah 110 yang telah diumumkan sebelumnya. Akan tetapi, rencana penutupan 67 yang dikonfirmasi jadwalnya telah dipercepat.

Selagi restrukturisasi cabang terus dilakukan selama lima tahun ke depan, bos M&S berharap itu akan selesai dalam tiga tahun. Salah satu alasan yang mungkin mempercepat restrukturisasi adalah seperti halnya dialami peritel lain bahwa perusahaan menghadapi latar belakang konsumen yang sulit, inflasi yang meningkat, dan pukulan 100 juta poundsterling dari melonjaknya biaya energi.

Dikutip dari laman Express.co.uk, Kamis (13/10/2022), M&S mengatakan bahwa 80 persen dari penggunaan energinya berasal dari tokonya. Mereka akan fokus pada upaya memangkas biaya pendinginan serta penerangan untuk membantu memperbaiki keadaan.

Percepatan perbaikan toko diatur untuk menghemat sekitar 309 juta poundsterling (Rp 5,1 miliar), termasuk biaya sewa. Tahun lalu, bisnis tersebut menyatakan ingin mengurangi jumlah toko pakaian dan perlengkapan rumah menjadi 180 dari 247 toko, atau sekitar satu dari empat toko.

Sebelumnya, peritel menjelaskan ingin fokus pindah dari toko lama di jalan raya yang sepi pembeli ke kawasan pusat perbelanjaan yang populer di kalangan pembeli. Sebaliknya, M&S berencana untuk memperluas toko Simply Food dari 316 menjadi 420.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement