Rabu 19 Oct 2022 20:27 WIB

Permintaan KPR Syariah Disebut Terus Meningkat

KPR Syariah memang memiliki banyak keuntungan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Muhammad Hafil
Permintaan KPR Syariah Disebut Terus Meningkat . Foto: Cicilan KPR (Ilustrasi)
Foto: Google
Permintaan KPR Syariah Disebut Terus Meningkat . Foto: Cicilan KPR (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) dengan skema syariah semakin naik pamor. Permintaan KPR Syariah disebut terus meningkat di kalangan pengembang perumahan, khususnya Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).

Direktur Pemasaran Perumnas, Tambok Setyawati mengatakan calon konsumen Perumnas selalu menanyakan skema pembiayaan KPR Syariah untuk pembelian rumah. Menurutnya, hal ini didorong oleh gaya hidup yang semakin mengutamakan aspek religius.

Baca Juga

"Peningkatan permintaan KPR Syariah ini sangat tinggi sekali, selalu yang ditanyakan adalah menginginkan KPR Syariah dan yang prosesnya cepat," katanya di Muamalat Tower, Rabu (19/10/2022).

Menurutnya, KPR Syariah memang memiliki banyak keuntungan dibandingkan KPR konvensional. Salah satu yang paling utama adalah cicilannya yang tetap hingga akhir tenor. Saat ini, margin KPR Syariah pun sudah sangat bersaing dengan bank konvensional.

Sehingga KPR Syariah tidak lagi memiliki cicilan yang jauh lebih mahal daripada KPR konvensional. Selain itu, tambahnya, KPR Syariah juga bisa membiayai pembelian tanah atau lahan yang tidak bisa dilakukan oleh bank konvensional.

Permintaan yang tinggi ini datang dari kalangan milenial atau keluarga muda dengan lifestyle semakin mengutamakan syariah. Hal tersebut juga didukung oleh kondisi perekonomian yang sedang tidak menentu, dengan potensi suku bunga acuan Bank Indonesia yang akan terus naik.

"Sekarang suku bunga naik juga permintaan KPR Syariah semakin tinggi, mereka pengennya yang sejak akad itu sudah tetap cicilannya, jadi lebih punya kepastian," katanya.

Secara umum, Tambok mengatakan permintaan kepemilikan perumahan tetap meningkat meski ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di Perumnas sendiri, perumahan dengan harga menengah atau sekitar Rp 500 juta ke bawah masih mengalami pertumbuhan positif.

Perumnas saat ini memiliki sekitar 50 proyek aktif di seluruh Indonesia. Total proyeknya sendiri mencapai lebih dari 400 perumahan dari sejak berdiri pada 1974.

Untuk memenuhi kebutuhan KPR Syariah, Perumnas bekerja sama dengan perbankan syariah, juga sebagai upaya memperluas pasar.  Hal ini diharap dapat membantu  mengatasi permasalahan backlog perumahan yang ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement