Kamis 27 Oct 2022 06:55 WIB

PT PII BPI dan Pemkab Batang Bersinergi Beri Bantuan UMKM

Bantuan kewirausahaan berupa peralatan produksi dan modal kerja untuk 40 UMKM

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII bersinergi dengan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pada Selasa (25/10/2022), memberikan bantuan dukungan kewirausahaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Foto: dok istimewa
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII bersinergi dengan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pada Selasa (25/10/2022), memberikan bantuan dukungan kewirausahaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII bersinergi dengan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pada Selasa (25/10/2022), memberikan bantuan dukungan kewirausahaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berasal dari eks pekerja konstruksi PLTU Jawa Tengah 2 x 1.000 MW (PLTU Batang). 

Bantuan dukungan kewirausahaan berupa peralatan produksi dan modal kerja diberikan kepada 40 pelaku UMKM berbasis eks pekerja konstruksi PLTU Batang yang berada di Desa Ujungnegoro, Desa Karanggeneng, dan Desa Ponowareng, Batang Jawa Tengah melalui Koperasi Berkah Jaya Ponowareng sebagai koperasi rekanan pelaksana program CSR BPI Kegiatan penyerahan bantuan dukungan tersebut dihadiri oleh Penjabat Bupati Batang - Dra Lani Dwi Rejeki dan Direktur Operasional BPI - Yoshimitsu Fujii yang hadir secara fisik dan Direktur Keuangan PT PII, Donny Hamdani yang hadir secara online.

Direktur Keuangan PT PII, Donny Hamdani dalam sambutannya menyatakan bahwa sebagai salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen PT PII dalam mendukung upaya Pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar proyek PLTU Batang, termasuk para pekerja konstruksi proyek yang sudah mulai selesai masa kerjanya karena PLTU Batang sudah memasuki masa operasional.

“Kami berharap bantuan dukungan kewirausahaan ini dapat sangat bermanfaat dan meningkatkan produktivitas usaha sehingga akan meningkatkan penghasilan bagi para pelaku usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarganya,” kata Donny, dalam siaran persnya.

Sementara itu, Direktur Operasional BPI Yoshimitsu Fujii menjelaskan, bahwa kegiatan sinergitas antara PT PII dengan BPI melalui program CSR untuk para pelaku usaha mikro yang berasal dari eks pekerja konstruksi PLTU Batang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu survei untuk melakukan verifikasi, pendampingan belanja bantuan peralatan, penyerahan bantuan dan monitoring kegiatan UMKM secara langsung ke tiga desa utama sekitar PLTU Batang, yakni Desa Ujungnegoro, Desa Karanggeneng, dan Desa Ponowareng.

“Kegiatan ini merupakan wujud komitmen kami untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Batang dalam penciptaan dan pengembangan wirausaha baru, dan mengembangkan potensi dan usaha eks-pekerja PLTU Batang yang telah memiliki usaha mandiri,” kata Direktur Operasional BPI, di Aula Kantor Bupati Batang.

Yoshimitsu Fujii menambahkan bahwa selain menerima bantuan dukungan peralatan untuk peningkatan usaha, 40 penerima manfaat program CSR ini juga mendapatkan pelatihan kewirausahaan dari para pelaku usaha lokal yang sukses di Kabupaten Batang. Dari 40 UMKM penerima manfaat, 14 UMKM berasal dari Desa Ujungnegoro, 7 UMKM dari Desa Karanggeneng, dan 19 UMKM dari Desa Ponowareng. Sementara berdasarkan kategori usaha, 22 UMKM diantaranya bergerak dalam usaha jasa, 11 UMKM bergerak dalam usaha peternakan atau perikanan, 3 UMKM bergerak dalam usaha produksi, dan 3 UMKM bergerak dalam usaha perdagangan. 

“Saya apresiasi kepada PT BPI yang telah peduli dengan masyarakat eks pekerja kontruksi PLTU,” kata Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki. Ia juga menjelaskan, setelah tidak lagi berkerja di kontruksi PLTU. Masyarakat diberikan pelatihan kerja dan peralatan sesuai kebutuhan. 

“Pelatihan dan bantuan permodalan bagi UMKM ini sangat membantu sekali Pemkab Batang.  Harapanya bisa menanggulangi inflasi di Kabupaten Batang, karena disamping 40 UMKM ini akan memberdayakan masyarakat sekitarnya,” ungkap Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.

Salah satu pelaku usaha penerima manfaat program bantuan kewirausahaan bagi eks pekerja konstruksi PLTU Batang, Rosyid Harsoyo, warga Desa Ponowareng, yang telah menyelesaikan kontrak kerja sebagai keamanan, masih tetap terus membuka bengkel sepeda motor di rumahnya. Harapannya, bantuan dukungan peralatan yang diberikan oleh BPI dan PT PII bisa meningkatkan produktifitas, dan menambah penghasilan untuk kebutuhan keluarganya. 

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak PT PII dan BPI yang telah memperhatikan dan memberikan bantuan dukungan peralatan perbengkelan kepada saya setelah tidak bekerja lagi di proyek PLTU Batang. Bantuan ini akan saya maksimalkan pemanfaatannya untuk meningkatkan produktifitas usaha.” kata Rosyid Harsoyo, eks pekerja keamanan Nawakara, di Aula Kantor Bupati Batang, usai menerima bantuan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement