Kamis 03 Nov 2022 19:06 WIB

Bank Jago Wakili Indonesia di Forum Internasional Singapore Fintech Festival

Kolaborasi dengan ekosistem penting untuk mendorong pertumbuhan bank digital

 Nama Panelis Kiri ke Kanan: Suarav Bhattacharyya - Chief Executive Officer Proxtera Pte Ltd., Darren Buckley - Chief Retail Banking Group Officer Vietnam Technological and Commercial Joint Stock Bank (Techcombank), Kharim Siregar - Direktur Utama PT Bank Jago Tbk, Manish Bhai - Founder & Chief Executive Officer UNO Digital Bank, Chew Seow Chein - Senior Partner Bain & Company.inc, Toh Su Mei - Chief Executive Officer ANEXT Bank.
Foto: istimewa
Nama Panelis Kiri ke Kanan: Suarav Bhattacharyya - Chief Executive Officer Proxtera Pte Ltd., Darren Buckley - Chief Retail Banking Group Officer Vietnam Technological and Commercial Joint Stock Bank (Techcombank), Kharim Siregar - Direktur Utama PT Bank Jago Tbk, Manish Bhai - Founder & Chief Executive Officer UNO Digital Bank, Chew Seow Chein - Senior Partner Bain & Company.inc, Toh Su Mei - Chief Executive Officer ANEXT Bank.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Direktur Utama PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar menjadi salah satu pembicara pada Singapore Fintech Festival (SFF) ke-7 yang diselenggarakan pada 2-4 November 2022 di Singapore Expo, Singapura. Mengangkat tema “Building Resilient Business Models amid Volatility and Change”, SFF 2022 mengundang Bank Jago mengisi salah satu sesi diskusi panel pada hari kedua.

Pada diskusi panel yang mengangkat topik “Driving New Digital Bank Profitability”, Kharim Siregar menjelaskan pentingnya kolaborasi strategis dengan ekosistem untuk mendorong pertumbuhan bank digital serta mengakselerasi jumlah masyarakat dalam mendapatkan produk dan layanan keuangan secara signifikan.

Baca Juga

“Semangat mengedepankan inklusi keuangan mendorong kami untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital. Sebagai bank berbasis teknologi, kami mengembangkan produk dan layanan kami, yaitu Aplikasi Jago, agar dapat tertanam dalam berbagai ekosistem digital,” kata Kharim.

Saat ini Bank Jago hadir pada sejumlah ekosistem digital utama di Indonesia, termasuk ekosistem GoTo yang terdiri dari Aplikasi Gojek, GoPay, dan GoBiz serta ekosistem investasi digital Bibit dan Stockbit. Ke depan Bank Jago akan terus mengembangkan dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru maupun yang sudah ada. 

Sampai dengan kuartal III-2022, Aplikasi Jago memiliki jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 4,2 juta nasabah dengan dana pihak ketiga mencapai Rp 7,28 triliun. Jumlah nasabah bertumbuh tiga kali lipat dalam sembilan bulan terakhir yang tercatat 1,4 juta nasabah pada akhir 2021.

Dalam kesempatan yang sama, Kharim juga menjelaskan pentingnya bisnis pembiayaan agar Bank Jago dapat bertumbuh positif dan berkelanjutan sekaligus menciptakan akses keuangan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta masyarakat luas.

Dalam menjalani fungsi intermediasi ini, Bank Jago menyalurkan kredit melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti multifinance, perusahaan financial technology (fintech), dan lembaga keuangan lainnya. Dalam bisnis pembiayaan, Bank Jago juga percaya kolaborasi dengan ekosistem adalah cara yang efektif bagi bank digital untuk membantu memberikan akses keuangan kepada nasabah.

“Kami percaya bank dan ekosistem digital memiliki kekuatannya masing-masing. Mereka memahami kebutuhan dan memiliki solusi yang relevan bagi nasabahnya. Sementara Bank Jago memiliki kekuatan dalam sumber pendanaan. Berkat kolaborasi ini, nasabah, bank dan ekosistem digital dapat tumbuh bersama,” tutur Kharim.

Sampai dengan kuartal III-2022, Bank Jago mencatat pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah sebesar 119 persen secara year-on-year (yoy) atau tercatat sebesar Rp 8,16 triliun. Penyaluran kredit dan pembiayaan syariah dilakukan melalui kolaborasi dengan 32 mitra pembiayaan (lending partner).

Singapore Fintech Festival merupakan ajang tahunan berskala internasional yang diselenggarakan bank sentral dan otoritas jasa keuangan Singapura, Monetary Authority of Singapore (MAS). Acara ini menghadirkan lebih dari 850 pakar dan pelaku usaha serta dihadiri 2.000 organisasi dari 110 negara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement