Senin 14 Nov 2022 16:47 WIB

Lima Bank Sentral ASEAN Sepakati Kerja Sama Transformasi Digital

Kerja sama ditujukan untuk mewujudkan transformasi pembayaran lintas batas

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan pada Senin (14/11) di Bali. 
Foto: Dok. BI
Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan pada Senin (14/11) di Bali. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) telah sepakat untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan. Kerja sama ditujukan untuk mewujudkan dan mendukung pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif.

Kerja sama tersebut dituangkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan pada Senin (14/11) di Bali. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, momentum penandatanganan NK ini diawali pidato sambutan Presiden RI, Joko Widodo.

Dalam pidato sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kolaborasi nyata dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian global. Ia juga menyampaikan penghargaannya kepada kelima Gubernur bank sentral Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand atas komitmennya dalam mengupayakan terobosan-terobosan inovatif yang diharapkan akan mempercepat konektivitas pembayaran di kawasan.

"Kerja sama konektivitas pembayaran kawasan tersebut diharapkan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," katanya.

Implementasi kerja sama konektivitas pembayaran kawasan akan mampu mendukung dan memfasilitasi banyak hal. Mulai dari perdagangan, investasi, pendalaman pasar keuangan, remitansi, pariwisata, dan aktivitas ekonomi lintas batas lainnya, serta mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan kawasan yang lebih inklusif.

Inisiasi kerja sama ini juga secara khusus diharapkan dapat mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama untuk mendorong penetrasi dan eksposur UMKM di pasar global. Kerja sama konektivitas pembayaran kawasan meliputi beberapa skema konektivitas sistem pembayaran, termasuk QR code dan fast payment.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi batu lompatan untuk membuka jalan bagi konektivitas pembayaran lintas batas yang lebih kuat dan maju. Kerja sama bilateral yang telah terjalin selama ini akan diperluas melalui kerja sama konektivitas pembayaran kawasan sebagai upaya untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan.

"Kolaborasi ini juga menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi," katanya.

Perry mengharapkan negara lain dapat mengikuti inisiatif dan kepemimpinan BI dalam kerja sama ini. Juga, menjadikannya sebagai rujukan untuk mengimplementasikan konektivitas pembayaran lintas batas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement