REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab
Foto koleksi Sinematek Indonesia memperlihatkan adegan film Terang Boelan produksi 1937 yang dalam bahasa Belanda berjudul Het Eilan der Droomen. Film ini disutradarai Albert Balink dan skenario ditulis oleh Saeroen, wartawan 1930-an.
Terang Boelan merupakan film Indonesia pertama yang meledak di pasaran. Bahkan, film ini dibeli perusahaan film RKO Singapura dan mendapat sambutan luas ketika diedarkan di Semenanjung Malaya. Film drama ini dibintangi Roekiah (berada di tengah dalam foto), ketika sedang memancing bersama para artis pembantu.
Dalam film inilah Roekiah menyanyikan lagu "Terang Bulan" yang kini jadi lagu kebangsaan Malaysia, "Negaraku". Setelah mengklaim berbagai budaya Indonesia sebagai miliknya, muncul polemik asal muasal lagu kebangsaan Malaysia itu.
Mantan ketua Sinematek Indonesia, Misbach Yusa Biran, berpendapat lagu "Terang Bulan" adalah jenis musik Stabul 2 (irama keroncong). Lagu ini berasal dari imigran keturunan Portugis yang tinggal di Tugu, Cilincing, Jakarta Utara.
Kemudian, berkembang melalui pertunjukan Opera Stambul pada 1900 di Surabaya. Nama Stambul dari kata Istanbul di Turki kemudian berubah menjadi tonil. Pada masa Jepang karena tonil berasal dari Belanda diganti menjadi sandiwara.
Misbach membantah, klaim Malaysia terhadap lagu yang kini menjadi lagu kebangsaannya. Karena, di Malaysia tidak dikenal lagu irama keroncong, tapi Melayu.
Keroncong hanya dikenal di Pulau Jawa. Meski demikian, lagu "Terang Boelan" kemudian sangat dikenal di Malaya (belum bernama Malaysia) karena filmnya diputar di Semenanjung Malaya. Lagu itu di Malaya kemudian menjadi lagu rakyat.
Ketika merdeka dari Inggris pada 1957, lagu tersebut mereka jadikan lagu kebangsaan. Lagu ini menjadi sangat populer sejak dibawakan oleh orkes 'Live of Java' dan dinyanyikan oleh Ismail Marzuki.
Sejak dijadikan lagu kebangsaan Malaya, lagu "Terang Bulan" terlarang dinyanyikan di Indonesia guna menghormati negara tetangga kita. Sampai-sampai, film Terang Bulan produksi 1957 yang disutradarai Wim Umboh dilarang beredar.
Mengapa di era sebelum Perang Dunia II Terang Boelan dipilih sebagai judul film? Karena, lagunya sangat digemari masyarakat menyebabkan mendapatkan sukses besar di pasaran. Di antara lirik lagu tersebut adalah:
Terang Bulan Terang Di kali
Buaya Nimbul Disangka Mati
Jangan Percaya Mulut Lelaki
Berani Sumpah Tapi Takut Mati
Roekiah, artis idola pada dekade 1930-an adalah ibu dari penyanyi Rachmat Kartolo, penyanyi dan pemain film pada 1980-an. Roekiah yang kawin dengan aktor Kartolo, meninggal dunia pada 1945 dalam usia 28 tahun. Kala itu, Rachmat Kartolo masih balita.
Bagi Misbach, tidak menjadi persoalan "Terang Bulan" dijadikan lagu kebangsaan Malaysia. Tapi, jangan mengklaim sebagai pemiliknya. Kita sendiri mengakui bahwa keroncong berasal dari Portugis dan dangdut dari India.